SNIPER86.COM, Teheran - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan ancaman keras terhadap Israel, di tengah memanasnya konflik di kawasan. Dalam pernyataan terbarunya, Khamenei menegaskan, bahwa Iran akan memberikan respons tegas terhadap serangan Israel, seraya menyatakan bahwa "pertempuran telah dimulai dan tidak akan ada ampun bagi rezim Zionis".
Pernyataan tersebut disampaikan Khamenei melalui unggahan resmi di platform X (dulu Twitter), Selasa (17/6/2025), di mana ia menegaskan tekad Iran untuk membalas setiap agresi militer Israel. Khamenei menyebut Israel sebagai "rezim teroris Zionis" dan menyatakan, bahwa Iran siap membawa kehancuran bagi musuh-musuhnya.
"Kita harus memberikan respons keras terhadap rezim teroris Zionis. Kita tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis," tulisnya.
Tak hanya itu, Khamenei juga menyebutkan, bahwa "atas nama Haidar yang mulia, pertempuran dimulai", merujuk pada gelar Imam Ali bin Abi Thalib yang dikenal sebagai panglima perang dalam sejarah Islam. Ungkapan tersebut dianggap sebagai sinyal eskalasi serius dari Iran.
Pernyataan Khamenei muncul setelah serangan udara Israel menghantam sejumlah fasilitas militer dan nuklir di Iran. Beberapa komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, memicu kemarahan publik Iran dan meningkatkan tekanan terhadap pemerintah untuk melakukan aksi balasan.
Di sisi lain, Amerika Serikat mendukung Israel dalam menghadapi Iran. Presiden Donald Trump bahkan memperingatkan bahwa Washington siap "mengakhiri secara nyata" ancaman nuklir Iran, jika Teheran terus melancarkan serangan balasan.
Sejumlah negara, termasuk Uni Eropa dan Turki, tengah mendorong upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan. Namun, dengan pernyataan terbaru Khamenei, situasi di Timur Tengah diprediksi akan semakin memanas.
Ketegangan antara Iran dan Israel kini berada di titik kritis. Dunia menunggu langkah berikutnya dari Teheran, sembari berharap upaya diplomasi mampu mencegah perang skala penuh di kawasan tersebut.*(R-1)
Sumber : Times of India, The Wall Street Journal & Associated Press
