SNIPER86.COM, Belawan - Persoalan eksploitasi lahan mangrove seluas sekitar 5 Ha di Lingkungan 9, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara kian ramai diperbincangkan.
Publik meminta pihak terkait untuk mengusut dalang yang merupakan oknum pengusaha, dibalik eksploitasi lahan mangrove yang disebut-sebut bakal disulap jadi depo atau tempat penyimpanan container/peti kemas.
“Pihak terkait harus mengusut, jika perlu menahan oknum dibalik eksploitasi lahan mangrove di Belawan. Pasalnya, tindakan tersebut telah melawan hukum dan merugikan negara,” ucap sumber kepada awak Media Online Kamis (26/6/2025).
Sebelumnya diberitakan, lahan mangrove seluas sekitar 5 Ha di Lingkungan 9, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, dieksploitasi oleh oknum pengusaha menggunakan dua unit alat berat beko, Selasa (24/6/2025).
Lahan strategis yang kondisinya berupa hutan Mangruve diantara Jalan Tol Kampung Salam dan jalur sungai Deli dekat ke muara sungai itu, diduga bakal “disulap” untuk dibangun depo (tempat penumpukan container/peti kemas).
“Ada dua unit beko yang sedang bekerja di Paluh Tapak Sepatu. Informasinya akan dibangun depo,” ujar sumber, sembari mengajak awak media ini untuk melihat lokasi yang sedang dieksploitasi.
Menggunakan sepedamotor menelusuri tanggul sungai sejauh sekitar 500 meter, dengan kondisi jalan sempit yang dipenuhi semak-semak, akhirnya media ini tiba dilokasi yang disebutkan sumber.
Dimana, tampak kondisi tumbuhan atau pepohonan di lokasi itu yang terkesan sudah porak poranda akibat ditumbangkan dua unit alat berat tersebut.
“Itu bekonya lagi kerja. Kalau tak salah sudah sekitar seminggu mereka kerja disini,” ujar sumber warga sekitar yang tak mau disebut namanya, sambil menunjuk ke arah dua unit beko.
Sungai Deli yang berada disisi lahan eksploitasi itu kerap melintas kapal-kapal boat nelayan kecil yang akan berangkat maupun baru pulang melaut.
Aktivitas kedua beko tersebut diduga akan membuat benteng mengelilingi lahan dan selanjutnya diduga akan didatangkan material tanah guna dilakukan penimbunan. Sehingga lahan tersebut nantinya akan berubah menjadi daratan untuk selanjutnya dijadikan depo.
Tidak diketahui siapa oknum pengusaha yang melakukan eksploitasi lahan mangrove yang mestinya sebagai kawasan resapan air tersebut. Namun menurut sumber, ada peran oknum pejabat yang berpengaruh di Belawan didalamnya.
Sementara, Camat Medan Belawan maupun Lurah Belawan Bahari, hingga berita ini dilansir, belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya terkait hal tersebut.
Sebelumnya, sejumlah warga yang memiliki lahan di sekitar lokasi, tepatnya di Paluh Buntung (persis disebelah Paluh Tapak Sepatu), merasa kecewa lahannya diduga diserobot/dicaplok oleh pihak yang disebut-sebut dari PT STTC. Selanjutnya, warga melakukan aksi demo menuntut tanahnya untuk tidak diganggu.*(JM)