SNIPER86.COM, Probolinggo - Anggota DPRD Fraksi Partai Nasdem Kota Probolinggo Sibro Malisi memastikan penyaluran PIP (Program Indonesia Pintar) sejak tahun 2021-2024 tidak pernah ada potongan. Yang terjadi justru setiap penerima PIP diberikan bantuan transport sebesar Rp 200-300 ribu bagi setiap penerima.
Bantuan transpor itu diluar bantuan yang telah diterima sebesar Rp 1.8 juta , Rp 450 ribu dan Ro 750 ribu. Hal itu disampaikan saat ditemui di Kantor Nasdem kemarin. Pada Februari 2024 lalu, sebanyak 2312 penerima telah menerima bantuan PIP asal Kecamatan Kanigaran dengan nilai bantuan yang bervariasi, Mulai dari Rp 225 ribu dan Rp 450 ribu, hingga Rp 900 ribu dan Rp 1.8 juta. "Banyak yang tidak paham. Bahwa setiap kelas itu memiliki perbedaan penerimaan. Mungkin ini ada wali murid yang tidak mengerti, sehingga dianggap dipotong,” katanya, Rabu (30/4).
Padahal untuk siswa kelas awal dan akhir karena sekolah nya selama 6 bulan. Maka hanya dibantu oleh pemerintah pusat separuh pada masing jenjang pendidikan. “Yang SD 225, biasanya 450 ribu, itu bukan dipotong tetapi memang nominal bantuannya sebesar itu,” sebutnya.
Politisi peraih suara terbanyak di DPRD Kota Probolinggo ini mengatakan perbedaan nilai bantuan itu karena perbedaan kelas. “Uang diterima langsung, sehingga tidak lewat kami sebagai pengusul ke DPR RI,” katanya.
Bahkan, karena wali murid harus menghadiri undangan sosialisasi PIP Fase 1 tahun 2024 lalu di rumah nya. maka ia pun berinisiatif memberikan uang transport kepada setiap penerima diluar bantuan PIP yang diterima. “Bisa ditanyakan kepada seluruh penerima asal Kecamatan Kanigaran bahwa seluruh siswa yang diwakilkan orang tua nya, kami berikan bantuan transpor meski hanya Rp 200 -300 ribu setiap siswa. Saya berikan dalam kurun waktu 6 Agustus hingga 13 Februari 2024,” katanya.
Bahkan untuk kepentingan itu, bapak dua anak ini rela merogoh kocek sebesar Rp 800 juta yang bersumber dana pinjaman rekening koran miliknya. Karena itu, ia sangat heran dan aneh kalau ada pemberitaan yang menyebutkan diri nya memotong. "Memotong dari mana. Lawong uang nya diterima secara langsung, sebenarnya tidak perlu saya ceritakan mengenai bantuan uang transport tapi karena sudah menjadi ranah publik, saya perlu menjelaskan,” tegasnya.
Bahkan tidak hanya itu saja, ketika pencairan tahap 2, tepat nya pada bulan November 2024 lalu. Penerima bertambah menjadi 4.578 penerima yang tersebar di Kota Probolinggo. Bantuan transport kembali diberikan kepada ribuan penerima itu, bahkan untuk menyalurkan bantuan transpor selain PIP itu harus dilakukan selama 10 hari di tempat yang berbeda. Setiap penerima diberikan sebesar Rp 200 ribu -300 ribu.
“Bisa dicek juga penerima pada tahun 2024 yang cair pada Desember lalu, kami berikan transport selain dana bantuan PIP, bahkan juga diberitakan dulu oleh sejumlah media, saya memberikan uang 200 ribu untuk Pilkada, padahal itu bantuan transpor untuk penerima PIP, yang saya keluarkan sendiri, jelasnya.
Nah, jika sudah menerima bantuan transport yang bersumber dari dana pribadi, maka rasa nya tidak masuk di logika kalau memang tahun 2024 lalu ada potongan. “Jadi saya melihat nya ini ada orang yang gak tahu apa apa. Tapi menceritakan sesuatu yang tidak diketahui,” katanya sambil tersenyum.
Hanya saja, pada tahun 2025 ini, Sibro yang biasa nya menyalurkan ribuan penerima itu, masih belum mendapatkan kuota dari DPR RI. "Sambung doa semoga kami masih bisa berbuat baik kepada masyarakat dengan cara kembali menyalurkan PIP pada tahun 2025,” tegasnya.
Mungkin, bantuan transport sebagai pengganti bensin itu dianggap bantuan yang wajib disalurkan. Sehingga ketika tidak diberikan maka seolah seolah ada potongan. “Empat hari yang lalu memang ada orang yang datang ke kantor. Seorang siswa yang tidak pernah dapat PIP. Saya jelaskan bahwa tahun ini lebih dari 300 kuota kami terpotong dari DPR RI karena kami tak miliki DPR RI lagi. Yang bersangkutan menanyakan bantuan transport. Saya sampaikan bahwa saat ini tidak ada bantuan transport tersebut,” tegasnya.
Nah, mungkin karena kecewa tak mendapatkan bantuan transport tersebut. Akhirnya dianggap memotong bantuan. "Sudah saya maafkan. Semoga tidak lagi menjadi informasi yang simpang siur dan fitnah berkepanjangan,” harap Mas Bro (sapaan akrab H. Sibro Malisi-red).
Sementara itu, Jumaati warga Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo menegaskan bahwa sejak duduk di bangku SMP sampai sekarang yang telah duduk di SMA itu selalu menerima PIP. Bahkan, ibu dua anak tersebut mengatakan berkat upaya dari anggota DPRD Sibro Malisi anaknya bisa menerima. "Saya mengajukan ke Pak Sibro tahun 2021 lalu. Tapi status dapodik, anak saya bermasalah karena salah memasukkan NIK. Setelah dijelaskan detail saya ke sekolah akhirnya pada tahun 2022 saya menerima,” sebutnya.
Ia mengaku heran tiba tiba ada pemberitaan yang menyebutkan ada potongan. “Kapan ada pencairan. Malah dulu saya dikasih uang ketika mau pencairan PIP sama Pak Sibro,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Ferry Irawan. Wali murid siswa SMKN 2 Probolinggo menyebutkan bahwa koordinasi yang dilakukan sekolah dengan anggota DPRD Sibro Malisi baik. Salah satu nya ketika penjadwalan di bank dan juga jadwal pemenuhan persyaratan dokumen.
"Uang diterima semua. Bahkan saya tinggal menyerahkan persyaratan. Yang berkomunikasi pihak Pak Sibro dengan sekolah, setiap tahapan dijelaskan sampai dengan uang sampai ke masyarakat,” katanya.
Bagi nya, jika memang tidak mau mengajukan lagi, maka tidak perlu mengajukan. Dari pada ada ribuan orang yang biasa disalurkan PIP, karena fitnah ini akhirnya program ini tak di dapat lagi.
"Di group para penerima PIP jalur Partai Nasdem sudah kami baca. Cuma semua isi nya salah semua dan tidak pernah terjadi. Apalagi saat ini yang memang belum menerima sertifikat,” tandasnya sambil lalu menunjukkan sertifikat terbaru yang tertanggal 24 Desember 2024 ini.*
(Fiq)