SNIPER86.COM, Belawan - Aksi tawuran antar warga di Belawan kian marak. Hal itu menyita perhatian masyarakat. Sebab, dalam aksi tersebut ada pelaku yang membawa alat perlengkapan sajam, batu, senapan angin dll, untuk membunuh satu sama lainnya.
Pasca tawuran sampai rumah warga menjadi amuk mereka. Awasi, jangan sampai anak - anak remaja sekarang salah pergaulan dengan kelompok tawuran. Modusnya pun hal sepele, yakni saling menantang satu sama lain lewat media sosial dan juga datang ketempat yang menjadi target tawuran.
Hal terbaru terjadi tawuran di Jalan Stasiun Persimpangan Gang 14 Belawan pada Selasa malam 06/05/2025, yang mana Kapolsek Belawan AKP Ponijo menjadi korban sasaran batu anak - anak tawuran saat melakukan pengamanan dilokasi titik tawuran dan dilarikan ke Rumah Sakit setempat.
Kemarin juga, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan saat melintas di Jalan Tol Belmera Pajak Rambe selepas penjagaan pos pengamanan di Belawan pada Minggu dini hari 04/05/2025 Pukul 02.00 Wib, menjadi sasaran pelaku tawuran yang menghadang mobil beliau, yang mana beliau sempat mengeluarkan tembakan peringatan dan tindakan tegas terukur dilapangan yang mengenai dua orang remaja tertembak, yang salah satunya meninggal dunia dan sempat di rawat di RS. Bhayangkara Medan dan penangkapan beberapa remaja.
Menanggapi hal itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Belawan Arsyad Mulia Pasaribu, S.H. turut angkat bicara terhadap pelaku tawuran, yang hampir keseluruhannya remaja anak dibawah umur ikut tawuran.
"Sebenarnya pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan peran Orang Tua untuk hal yang mendasar dan tidak mungkin mereka bergerak aktif dan nekad kalau tidak di pengaruhi narkoba di dalam tubuhnya, berdasarkan rata - rata tes urine pelaku - pelakunya positif narkoba jika tertangkap," kata Arsyad.
Dia pun menyayangkan kejadian tersebut. Sebab, kata dia tidak pernah habisnya, hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kami menyayangkan atas kejadian ini rusak mental moral adik - adik kami dan hilang kesadaran dan kepedulian sesama anak belawan hanya gara - gara beberapa pelaku tawuran semuanya terprovokasi," ujarnya dalam pesan singkat yang diterima Rabu (07/05/25) siang.
Dia berharap, semua pihak baik orang tua, pemerintah, Aparatur Penegak Hukum (APH) dan element masyarakat berkolaborasi secara optimal.
Apalagi, saat ini para remaja yang terlibat tawuran tidak jera - jeranya terhadap kejadian - kejadian sebelumnya, ada yang sudah meninggal dunia dengan sia - sia sampai menjalani hukuman pidana yang sangat merugikan dirinya sendiri yang dimana saat usia muda tersandera dengan tindak kejahatan.
Terkait anak - anak remaja sekarang pemerintah juga dapat memberikan sarana positif kepada pembinaan remaja. Menurutnya, penguatan karakter anak remaja harus dioptimalkan. Selain itu, inovasi-inovasi remaja ke hal yang lebih baik mesti terus dilakukan. "Agar anak-anak memiliki kualitas karakter yang baik dan tidak rentan terlibat tawuran," tutup Arsyad Mulia Pasaribu, S.H.*(Hendra)