• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Biro Jasa


     

    Lapas Narkotika Lubuk Linggau Rusuh, Menteri Agus Andrianto: Sikat Narkotika dan Handphone

    Kamis, 08 Mei 2025, 6:19:00 PM WIB Last Updated 2025-05-08T11:20:12Z

    SNIPER86.COM, Jakarta - Menteri IMIPAS Agus Andrianto, tegaskan instruksinya kepada seluruh jajaran Pemasyarakatan untuk Zero Narkoba di lingkungan Pemasyarakatan, khususnya Lapas dan Rutan. "Zero HP dan Narkoba Harga Mati".

    Pernyataan ini ia sampaikan menanggapi peristiwa kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Lubuk Linggau Jakarta, (8/5/25). "Pukul 11.45 Wib tadi, kondisi di Lapas Narkotika Muara Beliti sudah berangsur kondusif. Pihak lapas telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Polri dan TNI mengatasi kondisi keamanan yang sempat terganggu," kata mantan Waka Polri ini.

    Menteri Agus menjelaskan, bahwa peristiwa yang terjadi pada pukul 10.00 Wib tersebut, terjadi karena adanya resistensi atau perlawanan dari oknum warga binaan atas upaya petugas Lapas Narkotika Muara Beliti yang sedang melakukan razia terhadap barang-barang terlarang di lapas.

    "Razia terhadap potensi adanya barang terlarang, termasuk hp dan narkoba adalah langkah - langkah preventif dan juga progresif yang gencar jajaran kami lakukan," ujarnya.

    Ia kembali menegaskan berantas habis narkoba, karena merupakan salah satu prioritas di 13 program akselerasi Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan. "Sikap saya tegas. Siapapun yang terbukti terlibat, baik warga binaan maupun petugas, akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku," ungkapnya.

    Ia menyebutkan, selama 6 bulan menjabat salah bentuk komitmen Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam memberantas peredaran Narkoba baik dari dalam maupun menuju ke lapas/ rutan adalah memindahkan 548 warga binaan, yang diduga terlibat peredaran/ bandar narkoba ke lapas super maksimum security di Nusakambangan.

    Selain itu, ia juga menonaktifkan 14 pejabat struktural, 4 Ka UPT (kalapas/ karutan), 57 pegawai pemasyarakatan dalam pembinaan dan pengawasan kanwil, dan 5 orang pegawai masih dalam pemeriksaan, serta 2 pegawai di proses pidana karena diduga terlibat dalam peredaran Narkoba.

    "Mohon dukungan dan doanya untuk perjuangan kami membersihkan lapas/rutan dari semua gangguan keamanan, terkhusus dari peredaran Narkoba dan penggunaan HP yang manjadi sumber utama permasalahan. Supaya kami dapat lebih optimal melakukan pembinaan bagi warga binaan, menghantarkan kembali mereka kembali ke masyarakat menjadi warga negara yang menyadari kesalahannya dan berkontribusi positif bagi masyarakat, “” pungkasnya.*(R-1)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini