SNIPER86.COM, BINJAI – Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten/Kota, beberapa hari ini akan mengirim nama-nama atlet dari daerah-daerah Se-Sumatera Utara. Tujuannya, untuk mengikuti seleksi kejuaraan tingkat nasional, yang diselenggarakan di Lubuk Pakam, Deli Serdang.
Seperti yang dilakukan pengurus IPSI Kota Binjai. Mereka telah memberikan himbauan kepada 10 perguruan pencak silat yang ada di Kota Binjai, untuk mengirimkan nama-nama atlet yang akan mengikuti seleksi di Lubuk Pakam, Senin (25-26/8/2025)
Perwakilan Seleksi atlet pencak silat tingkat daerah ini, diwarnai dengan isu tidak sedap dari perwakilan Kota Binjai. Beberapa pihak menuding adanya praktik nepotisme dalam proses pemilihan atlet yang akan mewakili daerah dalam ajang yang lebih tinggi.
Isu ini mencuat setelah IPSI Kota Binjai mengirimkan 21 atlet yang siap mengikuti seleksi. Setelah nama-nama atlet di kirim ke IPSI Sumut. Salah seorang atlet wanita berinisial CR, tiba-tiba namanya dicoret oleh IPSI Kota Binjai dan digantikan dari atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Sumut.
Digantikannya CR dengan atlet dari PPLP, menimbulkan kekecewaan pelatih dan beberapa atlet lainnya di kota Binjai. Pasalnya, dilihat dari rekam jejak dan jam terbang CR lebih berpotensi dari atlet PPLP yang menggantikan dirinya.
" Dengan hal ini kami selaku orang tua para atlet sangat kecewa dengan keputusan IPSI Kota Binjai, Ini sangat tidak adil bagi CR yang sudah berlatih keras untuk mengikuti seleksi dan berjuang untuk mengharumkan nama daerah," ujar salah seorang orang tua atlet, Kamis (21/8/25).
Beberapa sumber menyebutkan, pergantian itu diminta oleh Dispora Binjai. Mereka menyebutkan, atlet dari PPLP harus di prioritaskan. Hal itulah yang memicu kesenjangan diantara para atlet. Sehingga timbul kecurigaan adanya "atlet titipan" yang lolos karena memiliki kedekatan dengan pihak-pihak tertentu dalam organisasi pencak silat daerah Kota Binjai.
"Kami berharap agar ke depan, proses seleksi atlet pencak silat dapat dilakukan dengan lebih adil dan transparan. Jangan sampai ada atlet yang dikorbankan hanya karena adanya kepentingan tertentu," pungkas salah seorang pelatih pencak silat di Kota Binjai, yang juga merasa kecewa dengan hasil seleksi.
Kasus dugaan nepotisme dalam seleksi atlet ini menjadi tamparan keras bagi dunia olahraga di Kota Binjai Sumatera Utara. Jika tidak segera ditangani dengan serius, hal ini dapat merusak semangat sportivitas dan menghambat perkembangan pencak silat di daerah.
IPSI bertujuan mempersatukan, membina persaudaraan dan kesetiakawanan antar perguruan pencak silat dalam rangka meningkatkan peran serta pencak silat untuk membangun Indonesia seutuhnya, serta mengangkat harkat dan martabat bangsa. (R-2)