SNIPER86.COM, Deli Serdang - Bau menyengat yang diduga berasal dari kandang ayam milik oknum anggota DPRD Deli Serdang berinisial DD, hingga kini terus dikeluhkan warga Dusun I dan Dusun III, Desa Tanjung Gusti, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.
Selain menimbulkan aroma tidak sedap, keberadaan kandang juga disebut berdampak pada aliran air irigasi yang berimbas pada sawah warga.
Warga menilai, padi mereka mengering akibat aliran air sawah dialihkan ke kolam ikan lele yang berada di dalam area kandang ayam tersebut. Kondisi ini membuat keresahan kian meluas, terlebih hingga kini belum ada langkah nyata dari Pemerintah Desa Tanjung Gusti.
Ketua Umum Forum Masyarakat Peduli dan Pemerhati Lingkungan Republik Indonesia (Formappel RI), R. Anggi Syaputra menegaskan, bahwa baik pemilik kandang maupun Kepala Desa Tanjung Gusti belum memberi klarifikasi, meski sebelumnya sudah diminta penjadwalan mediasi.
"Keluhan warga sudah jelas disampaikan, tapi belum ada solusi konkret. Persoalan ini menyangkut kesehatan dan mata pencaharian masyarakat, tidak boleh dibiarkan berlarut," tegas Anggi.
Camat Galang, Drs. Budi Pane sebelumnya mengaku sudah memanggil Kepala Desa Tanjung Gusti, agar segera meninjau lokasi bersama pihak kecamatan. "Sudah saya panggil kadesnya, untuk segera turun bersama pihak kecamatan melihat langsung ke lapangan," ujarnya.
Namun, pernyataan berbeda datang dari Kasi Pemerintahan Desa Tanjung Gusti, Tirta, yang menyebutkan bahwa persoalan bau hanya dikeluhkan sebagian kecil warga Dusun I.
"Sudah ditinjau langsung kemarin bersama pihak Kecamatan, Kades, dan Kadus. Kalau masalah bau itu hanya ada di Dusun I, bukan di Dusun III. Untuk sawah juga hanya sebagian kecil saja warga yang keberatan," kata Tirta.
Jawaban ini dinilai aneh dan janggal, sebab faktanya, sejumlah warga di Dusun III yang sawahnya kekeringan justru termasuk yang paling terdampak. "Apakah karena hanya beberapa orang yang mengeluh, lalu masalah ini dianggap sepele?. Padahal yang terdampak adalah lahan pertanian, sumber hidup warga," kata salah seorang warga dengan nada kesal.
Seorang pemilik lahan sawah di Dusun III bahkan menyebut, keberlangsungan tanam padi kini bergantung pada curah hujan. "Kalau bukan karena hujan beberapa hari terakhir, mungkin padi kami sudah mati. Tapi sampai kapan kami harus bergantung pada hujan, sementara air dialihkan ke kolam kandang ayam?," ungkapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pemilik kandang maupun Kepala Desa Tanjung Gusti. Warga berharap, pemerintah serius menindaklanjuti keluhan ini, bukan hanya meremehkan karena dianggap datang dari ‘segelintir orang’.*(Tim)