Teks Foto : Koordinator aksi saat berhadapan dengan Dirut PDAM Tirta Wampu
SNIPER86.COM, Langkat - Aksi unjuk rasa yang digelar oleh massa aksi Persatuan Pemuda Mahasiswa Sumut (PPMSU) di depan kantor PDAM Tirta Wampu, Kabupaten Langkat, pada Rabu (24/9/25) berujung ricuh. Aksi ini terkait dugaan raibnya aset negara senilai kurang lebih Rp1,8 miliar di PDAM Tirta Wampu yang diduga dijual sepihak pada tahun 2023 tanpa pelelangan resmi dan surat keputusan bupati.
Pada pukul 14:00 Wib, tiba-tiba datang segerombolan massa berjumlah sekitar 30 orang dengan menggunakan sepeda motor menyerang massa aksi PPMSU secara membabi buta. Mereka menggunakan batu paving blok dan besi panjang untuk menyerang para pengunjuk rasa. Akibat serangan tersebut, tiga orang mengalami luka-luka, yaitu Koordinator Aksi Randi Permana, serta dua anggota massa aksi, Tama Simanjuntak dan Rizky Fadlan.
Setelah melakukan penyerangan, kelompok tersebut melarikan diri sambil meneriakkan yel-yel "Pancasila Abadi!" berulang kali. Diketahui bahwa Direktur PDAM Langkat saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Langkat.
Meskipun terjadi penyerangan, massa aksi PPMSU tetap melanjutkan aksi unjuk rasa mereka. Aksi tersebut mendapat interupsi langsung dari Direktur PDAM Tirta Wampu dengan alasan bahwa aksi unjuk rasa PPMSU tidak memiliki surat pemberitahuan. Namun, pihak intel dari kepolisian yang bertugas mengawasi aksi mahasiswa menyatakan bahwa mereka telah mendampingi aksi unjuk rasa tersebut.
Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib. (R-2)