SNIPER86.COM, Probolinggo – Dalam upaya memperkuat kondusifitas nasional sekaligus menjalin persaudaraan antar umat beragama, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo menyelenggarakan istighotsah dan doa bersama secara hybrid pada Selasa (2/9/2025). Kegiatan ini berlangsung secara luring di Masjid Ar-Rahim Kemenag Kabupaten Probolinggo serta daring melalui Zoom Meeting, sehingga memungkinkan partisipasi yang lebih luas.
Kegiatan spiritual ini menjadi momentum penting untuk mempererat kebersamaan lintas elemen masyarakat di tengah dinamika bangsa yang penuh tantangan. Ratusan peserta dari berbagai latar belakang hadir dan mengikuti acara dengan khidmat, baik dari unsur organisasi masyarakat (ormas) Islam, lembaga pendidikan, maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag.
Keterlibatan Lintas Elemen Ormas dan Pendidikan. Dari unsur eksternal, istighotsah ini melibatkan sejumlah tokoh dan perwakilan ormas terkemuka, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan, PD Muhammadiyah, Muslimat NU, Fatayat NU, hingga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Tak ketinggalan, pimpinan pondok pesantren, kepala Madrasah Diniyah (Madin), dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) juga turut ambil bagian.
Sementara dari internal Kemenag, kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran mulai dari Kepala Seksi, Kepala KUA Kecamatan, para kepala madrasah negeri maupun swasta, hingga guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari berbagai jenjang pendidikan di seluruh Kabupaten Probolinggo.
Pesan Kepala Kemenag: Spiritualitas untuk Persatuan Bangsa, dalam hal itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, H. Samsur, dalam sambutannya mengapresiasi partisipasi luas dari berbagai kalangan. Menurutnya, kehadiran para peserta merupakan bukti nyata tingginya kepedulian masyarakat terhadap persatuan bangsa dan ketenangan sosial.
“Kehadiran semua elemen ini menjadi sinyal kuat bahwa semangat kebersamaan dan cinta tanah air masih terjaga. Dalam menghadapi tantangan kehidupan, baik bersifat pribadi maupun sosial, pendekatan spiritual adalah solusi utama,” ujarnya.
Samsur menegaskan bahwa doa bersama ini merupakan bentuk ikhtiar kolektif agar bangsa Indonesia senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
“Kita kembalikan segala urusan kepada Allah SWT, karena hanya kepada-Nya tempat kita bersandar. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan menjadi kontribusi nyata untuk menjaga ketenteraman Indonesia, khususnya Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Makna Strategis di Tengah Dinamika Kebangsaan, Di tengah situasi sosial yang dinamis, kegiatan semacam ini dinilai strategis untuk merawat harmoni dan memperkuat nilai moderasi beragama. Dengan melibatkan beragam organisasi dan tokoh lintas generasi, Kemenag berharap istighotsah dan doa bersama ini menjadi sarana memperkokoh persaudaraan, sekaligus memperkuat semangat kebangsaan yang inklusif.*
(Ads/Humas Kemenag)