SNIPER86.COM, Agara - Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, S.E., M.M., secara resmi membuka ajang Kontes Buah Kakao Aceh Tenggara Hebat di Lapangan Pemuda, Desa Gumpang Jaya, Kecamatan Babussalam, Minggu (26/10/2025).
Kegiatan bergengsi ini diikuti oleh 250 peserta dari berbagai kecamatan di Aceh Tenggara. Ajang tersebut terselenggara atas kerjasama Kodim 0108/Aceh Tenggara dengan Dinas Pertanian, dalam upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong pengembangan kakao lokal berkelas ekspor
Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Riskan, S.P., menjelaskan, bahwa kontes ini menjadi wadah penting untuk menemukan buah kakao terbaik, yang nantinya akan dijadikan contoh pembibitan unggul dan pengolahan fermentasi berkualitas tinggi.
"Melalui kontes ini, kita ingin melahirkan bibit kakao unggulan dan mendorong lahirnya petani-petani inovatif yang mampu menghasilkan produk berstandar ekspor," ujar Riskan.
Dalam sambutannya, Bupati Salim Fakhry menyampaikan apresiasi kepada Kodim 0108/Aceh Tenggara, Forkopimda dan seluruh jajaran pemerintah daerah yang terus bersinergi membangun sektor pertanian dari desa hingga kabupaten.
"Kakao dari Tanah Alas telah diakui dunia. Februari 2026 mendatang, saya mendapat undangan resmi dari Swiss Contact untuk menghadiri ajang penghargaan internasional di Amsterdam. Ini merupakan kebanggaan besar bagi masyarakat Aceh Tenggara," ujar Bupati disambut tepuk tangan meriah peserta.
Bupati juga menambahkan, bahwa dalam kunjungan tersebut, dirinya berencana membawa Ketua DPRK Aceh Tenggara agar aspirasi masyarakat dapat disampaikan secara langsung di forum internasional.
"Saya akan membawa Ketua DPRK ke Amsterdam, agar kita bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat, sekaligus memperkenalkan potensi besar kakao Aceh Tenggara di tingkat dunia," tegas Salim Fakhry.
Acara pembukaan kontes berlangsung semarak, dihadiri unsur Forkopimda, para Kepala OPD, sejumlah anggota DPRK Aceh Tenggara, serta ratusan masyarakat dan pelaku usaha kakao.
Antusiasme tinggi peserta menunjukkan kebanggaan tersendiri bagi petani lokal, dalam membawa kakao Aceh Tenggara menuju panggung internasional.*(Alek)



