SNIPER86.COM, Tanjab Barat - Dalam rangka membahas peluang dan tantangan pengelolaan mangrove berkelanjutan, Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., menerima audiensi dari Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Batanghari Jambi, Dr. Nursida, S.P., M.P., pada Senin (4/8/2025).
Audiensi ini membahas potensi kawasan mangrove seluas 2.183 Hektare yang tersebar di tiga kecamatan pesisir, yakni Kecamatan Kuala Betara, Seberang Kota, dan Tungkal Ilir. Topik yang diangkat meliputi aspek fisik-kimia, fungsi biologis, serta dampak ekonomi dari ekosistem mangrove di wilayah tersebut.
Dalam paparannya, Kepala BPDASHL Batanghari, Dr. Nursida, S.P., M.P. menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Jambi melalui Bappeda Provinsi telah membentuk Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD), untuk mendukung pengelolaan mangrove yang lebih terkoordinasi dan berkelanjutan.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam mendukung upaya tersebut, sebagai pelaksana di lapangan.
Sementara itu, Akademisi dari Universitas Jambi yang juga Kepala Pusat Lingkungan Hidup LPPM UNJA, Prof. Dr. Ir. Rosyani, M.S., menjelaskan, bahwa sedikitnya terdapat 10 spesies mangrove yang tumbuh di pesisir Tanjab Barat. Keanekaragaman hayati ini menurutnya merupakan potensi besar, tidak hanya dalam konteks ekologi tetapi juga dari sisi ekonomi lokal.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tanjung Jabung Barat, melalui Asisten Ekonomi Pembangunan Ir. H. Firdaus Khatab menyatakan, bahwa Pemerintah Daerah berkomitmen penuh dalam menjaga dan mengembangkan ekosistem mangrove secara berkelanjutan.
Komitmen ini mencakup pelibatan masyarakat, dunia usaha, serta sinergi lintas sektor untuk memastikan manfaat mangrove dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya di ketiga kecamatan pesisir.
"Fungsi hutan mangrove sangat vital, baik dari sisi fisik-kimia, biologis, maupun ekonomi. Pemerintah Kabupaten juga telah menegaskan pentingnya peran serta pihak swasta, dalam mendukung program ini agar pengelolaan ekosistem mangrove dapat berjalan optimal," tegas Firdaus.
Audiensi yang dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Kepala OPD terkait, perwakilan Bappeda Provinsi Jambi, akademisi dari Universitas Jambi, serta mitra dari sektor swasta seperti PetroChina, Jade Stone Energy, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanjung Jabung Barat.*(Deni)