• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pondok Qur'an


     

    DPD HPK Bali Gelar Umbul Mantra Nusantara di Hari Anggara Kasih

    Kamis, 28 Agustus 2025, 11:52:00 AM WIB Last Updated 2025-08-28T04:52:48Z

    SNIPER86.COM, Denpasar - Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (DPD HPK) Bali menghelat gelaran "Umbul Mantra Nusantara" pada Selasa Kliwon, 26 Agustus 2025. 

    Kegiatan yang berlangsung dari pukul 19.00 Wita hingga selesai ini bertujuan merekatkan kembali jalinan simpul persaudaraan dan menghormati kemajemukan spiritual dan budaya di Indonesia, melalui doa bersama dari perwakilan tokoh agama serta penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME.

    Acara Umbul Mantra Nusantara kali ini diselenggarakan di luar sekretariat DPD HPK Bali sebagaimana biasanya, yaitu kediaman Ajik Kingsan atau biasa dikenal sebagai Turah Gerenceng, di Jalan Mahendradatta Utara, Gang Puputan Baru 3A, Denpasar, guna menjalankan misi HPK untuk menebarkan kasih sayang, dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama, umat kepercayaan, yang juga lintas suku dan budaya.

    "Dengan Umbul Mantra Nusantara yang diadakan di tempat tempat yang berbeda, khususnya tempat yang memiliki sejarah tentang kerukunan dan persatuan seperti kediaman Turah Gerenceng ini, diharapkan vibrasi energi persatuan Nusantara semakin bertambah kuat, menyatu erat dalam setiap jiwa kita sebagai bangsa Indonesia," ungkap Ketua HPK Bali Romo Basilius Budi Dharma, ketika ditemui awak media di sela sela acara. 

    Romo Budi, demikian panggilan akrab pria yang pernah menjadi Ketua Persatuan Pecinta Perkutut ini, juga menegaskan bahwa kondisi bangsa dan negara saat ini sedang tidak baik baik saja. "Dan tentunya sebagai warga negara yang cinta tanah air, kita tidak dapat diam berpangku tangan menyikapi kondisi ini, sehingga melalui Umbul Mantra Nusantara diharapkan Indonesia mampu untuk melewati keadaan ini dengan baik. Dan yakinlah, bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan atas doa kita," pungkas pria yang juga sangat piawai dalam bidang arsitektur ini.

    Awal acara, dimulai dengan dipandu Haryo Sujatmiko yang biasa akrab dipanggil Denmas Koko, dan dilanjutkan sambutan Tuan Rumah Anak Agung Ngurah Agung atau lebih akrab dikenal sebagai Turah Gerenceng, yang menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan. 

    Turah juga mengungkapkan, bahwa dalam tradisi sejarah leluhurnya yang berasal dari Puri Gerenceng Pemecutan, Denpasar, hubungan kerukunan lintas agama, suku dan budaya telah terjalin berabad lampau. 

    Bahkan, salah satu putri Raja Pemecutan yaitu I Gusti Ayu Made Rai yang kemudian menjadi muallaf karena menikah dengan Pangeran Cakraningrat dari Madura, semakin mendekatkan hubungan kekerabatan dengan umat Islam.

    "Begitupula saya pribadi pernah menjadi "santri" mengikuti almarhum Gus Dur, dan juga sering menghadiri undangan kegiatan pengajian dari sameton muslim," ucap tokoh yang juga menjadi Ketua Persaudaraan Hindu Bali (PHMB) ini. 


    Kepada para hadirin, Turah juga menyampaikan, agar kegiatan kebersamaan dan kerukunan seperti Umbul Mantra Nusantara ini tidak berhenti sampai disini, akan tetapi dapat menjadi awal sebagai sebuah gerakan persaudaraan dan kerukunan antar pemeluk agama dan kepercayaan. 

    "Semoga perkenan Tuhan YME, dan spirit para leluhur senantiasa menyertai perjalanan kita," ungkapnya ditengah tengah melayani para tamu undangan.

    Pada puncak acara Umbul Mantra Nusantara dipimpin Kangmas Hari Sunkill dengan japa mantra secara kejawen, juga diiringi alunan musik Sunda, seperti tarawangsa dan jentreng, menambah kekhusukan dalam iringan doa.

    Lampu kemudian dipadamkan, tatkala Denmas Koko sebagai MC acara, meminta seluruh hadirin untuk hening bermeditasi, agar terjadi penyatuan frekuensi niskala sebelum acara memasuki pada tahap Doa Lintas Agama dan Kepercayaan. Meditasi dengan waktu kurang lebih 5 menit tersebut berjalan secara harmoni, menyatu dalam gerak ritmis nada terpancar dari musik Sunda.

    Sekitar pukul 22.00 Wita, Doa Lintas Agama dan Kepercayaan dilakukan secara bergantian oleh para tokoh, yang terdiri dari : 
    1. Hindu: Dipimpin oleh Ida Rsi Acharya Sadhu Giriramandha.
    2. Buddha: Diwakili oleh dua aliran:
     - Buddha Mahayana: Romo Pandita Effendi Halim.
     - Buddha Budhayana : Banthe Bhadra Cittasamvaro.
    3. Kristen: Dipimpin oleh Romo Benedictus.
    4. Islam: Dipimpin oleh Habib Ridho Al Haddar.
    5. Penghayat Kepercayaan: Dipimpin oleh Ki Renggo Dumadi.

    Dan pada puncak acara dilakukan penyerahan Tirta Nusantara yang dikumpulkan dari berbagai tempat di wilayah NKRI beserta cinderamata, dari Ketua DPD HPK Bali Romo Budi Dharma kepada Turah Gerenceng, guna menjadi pengikat bahwa upaya upaya untuk persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa, khususnya yang berbasis budaya akan terus senantiasa dilakukan secara berkesinambungan.

    Dalam acara yang guyub dan rukun serta penuh kebhinekaan ini, tampak hadir beberapa Paguyuban dan Organisasi masyarakat hadir diantaranya, Putu Sukenari Ketua Perkumpulan Praktisi Wellness Indonesia (PPWI) Bali dan Wakil Ketua Jero Arya, Ustadz Roy Barokah dari Sapu Jagat Karomah Nusantara, FKPAI, Mbah Jampi Marem, Maestro Gitar Klasik Bali Lianto Tjahjoputro, Bunda Juli, Praktisi Budaya sekaligus Pengobatan Romo Tjipto, Bunda Ayu (Lantip), Mas Kris Besut dari Pesraman Sabda, Oka Praktisi Refleksi leluhur Tiongkok, Jero Ketut Winada Paguyuban Sedulur Nusantara Dewata, Kangmas Harto dari warga Banyumasan Bali, Ajik Gusde Bima Sakti, Ahlul Bait Indonesia Bali, serta beberapa tamu undangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Tepat pukul 22.30 Wita, acara Umbul Mantra Nusantara berakhir, dan diharapkan vibrasi yang terpancar, dapat memberikan kedamaian, kebahagiaan dan keselamatan, bagi keluarga para hadirin, pulau bali sebagai tempat tinggal bersama, dan  bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai bersama.*(Antoni)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini