SNIPER86.COM, Probolinggo – Pawai budaya yang digelar oleh Pemerintah Desa Dringu, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo berlangsung sangat meriah pada Minggu (07/09/2025).
Ribuan masyarakat tumpah ruah memenuhi sepanjang jalan desa untuk menyaksikan ragam atraksi budaya, mulai dari barisan parade kostum, kesenian tradisional, hingga kreasi kreatif anak-anak muda.
Menariknya, kemeriahan tidak hanya dirasakan oleh warga Desa Dringu saja. Warga dari desa sekitar seperti Kedungdalem, Kalirejo, Kalisalam, Pabean, dan Randuputih juga turut hadir, sehingga suasana benar-benar semarak bagaikan pesta rakyat.
Kepala Desa Dringu, Kuryadi, SH, menyampaikan bahwa pawai budaya ini merupakan bentuk syukur sekaligus cara memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan.
“Kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tapi juga wadah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, memberikan kegembiraan kepada masyarakat, serta memupuk kerukunan dan kekompakan antar warga,” ungkapnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Camat Dringu Hj. Indah Rohani, Kapolsek Dringu Iptu Ansori, Danramil 0820/22 Dringu Kapten Czi Lalu Fahrial, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Hj. Umil, serta jajaran undangan lainnya. Kehadiran mereka semakin menambah semangat peserta maupun penonton yang antusias menyambut jalannya pawai.
Adapun pawai budaya Desa Dringu diikuti oleh enam dusun, yakni Dusun Krajan, Gandean, Bandaran, Ngemplak, Pesisir, dan Dusun Tambak. Masing-masing dusun menampilkan kreativitasnya dengan membawa tema yang unik, mulai dari nuansa perjuangan kemerdekaan, kearifan lokal, hingga kreasi modern bernuansa nasionalis.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Dringu, Nuryanto merupakan Ketua RW, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Pawai budaya ini betul-betul luar biasa. Selain menghibur, juga menjadi ajang silaturahmi antar warga. Saya bangga melihat kekompakan masyarakat, mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus berlanjut setiap tahun,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan yang ditunjukkan, pawai budaya Desa Dringu tahun ini bukan hanya menjadi tontonan, melainkan juga simbol persatuan dan rasa cinta tanah air yang kuat di tengah masyarakat.*
(Ads)
