• Pencarian

    Copyright © sniper86.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pondok Qur'an


     

    Diduga Ada Ada Upaya Pemerasan, Kades Tanjung Agung Akan Polisikan Oknum Wartawan Media Online

    Senin, 08 September 2025, 12:52:00 PM WIB Last Updated 2025-09-08T06:15:09Z

    SNIPER86.COM, Kaur - Terkait adanya pemberitaan oknum Kepala Desa (Kades) Tanjung Agung Kecamatan Tetap dan sudah tersebar di group media Kaur, yang diterbitkan oleh Media Online Semaku.net pada 8 Mei 2025 dan Media Online Baritodayak.Com yang terbit pada 7 September 2025, Kades Tanjung Agung berinisial NM menyangkal dan merasa di peras oleh oknum wartawan berinisial L.

    Dengan adanya pemberitaan tersebut, awak media ini mencoba mengkonfirmasi Kades Tanjung Agung. Ia mengatakan, semua tuduhan yang ada didalam berita itu tidak benar, karena dirinya merasa dijebak.


    Dikatakan NM (Kades Tanjung Agung), hal itu berawal dari kiriman foto oleh Wanita berinisial L, yakni oknum wartawan dari Media Online Semaku.net yang dikirimkan ke NM ke melalui pesan WhatsApp beberapa bulan yang lalu. L meminta kepada NM agar memberikan sejumlah uang, supaya foto itu tidak disebarkan atau dipublis melalui pemberitaan.


    "Pertama ia (L) meminta uang kepada saya sebesar Rp. 20 juta, kemudian turun menjadi Rp. 10 juta, tetapi saya belum bisa mengabulkan permintaan tersebut. Kemudian ada hari Jum'at tanggal 6 September 2025 yang lalu, L kembali menghubungi saya melalui Pesan WhatsApp. Pertama ia meminta uang sebesar Rp. 9 juta dengan memakai bahasa daerah Luk, itulah mentok sembilan, (itu aku lah nolongi kangau nihan tulisnya), lalu saya jawab bagaimana kalau 7 juta kemudian Lidya meminta ditambah satu juta lagi menjadi 8 juta,  supaya berita tersebut dihapus dan tidak di share ke group- group WhatsApp," ungkap Kades NM. 


    Lalu, ungkap NM lagi, L mengirim nomor rekening atas nama Putri namun sempat ditolak oleh NM, yang meminta mengirimkan nomor rekening atas nama dia pribadi kalau mau saya transfer. "Namun L tidak mau mengirim nomor rekening pribadinya, malah yang dia kirimkan nomor rekening atas nama Putri Ginta Amanah atau orang lain," kata NM.


    Masih kata Kades, kemudian beberapa hari yang lalu, L kembali menghubungi NM melalui telepon WhatsApp untuk mempertanyakan masalah uang yang dijanjikan untuk biaya tutup mulut agar tidak mempublis berita atau foto yang sudah dikirimkan kepada NM beberapa bulan yang lalu.



    "Kemudian kemarin, Sabtu 6 September 2025, L mengirimkan link berita kepada saya melalui pesan WhatsApp, setelah itu ia mengirimkan nomor rekening atas nama Putri Ginta Amanah dan meminta agar saya  mentransfer uang sebesar Rp. 8 juta supaya berita tersebut tidak di share ke group-group. Karena saya belum mentransfer uang sesuai permintaannya, hari ini tanggal 7 September 2025, L kembali menghubungi saya agar segera mentransfer," katanya lagi. 


    Dengan adanya penekanan dari L, akhirnya NM mentransfer uang sebesar Rp. 1 juta ke nomor rekening yang dikirim atas nama Putri Ginta Amanah sekira pukul 16.55 Wib. Namun L tidak menerima dan kembali menghubunginya melalui pesan WhatsApp untuk mengembalikan uang tersebut. "Lalu L mengancam saya akan membagikan berita ke group group WhatsApp, karena saya tidak bisa memenuhi permintaannya sebesar Rp. 8 juta tersebut," ujarnya.


    Berdasarkan pengakuan NM, kronologis kejadian berawal saat dirinya di telpon seseorang untuk datang datang ke warung yang dituju, kemudian dirinya termakan bujuk rayu lalu diajak masuk kedalam sebuah kamar dan dipeluk. 


    "Nah setelah memeluk saya, perempuan itu keluar kamar dan saya juga ikut keluar. Saya tidak tahu kalau di kamar tersebut ada alat perekam atau cctv yang sudah disiapkan. Kejadian itu tidak lebih hanya sebatas dipeluk. Jujur, karena saya merasa dijebak dan di peras, persis seperti oknum Kades Kepahyang yang lalu pada tempat yang sama dan media yang menerbitkan juga sama, saya tidak terima," ujarnya lagi.


    "Coba dari mana media Semaku.net itu dapat foto tersebut, lalu memeras saya. Maka dari itu, saya akan melaporkan kejadian ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Kaur, karena ini saya anggap sudah mereka rencanakan dan bagian dari skenario mereka. Dan saya berharap APH bisa menindaklanjuti laporan saya nantinya," tutupnya.*(Herwan)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini